ASHTER

SELAMAT DATANG DI BLOG ASHTER FIRMAN, SALAM PERSAUDARAAN

Rabu, 23 November 2016

NGATI ATI MILIH LAKU, LAKUM GAWA NASIBMU

NGATI ATI MILIH LAKU, LAKUM GAWA NASIBMU


Filosofis jawa di atas sekali lagi sudah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Filosofis diatas bermakna bahwa kita sebagai umat manusia harus selalu berhati-hati dalam bertindak, dan berperilaku dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari karena akan menentukan NASIBMU. Kita dalam menjalani hidup tentunya tidak boleh ikut-ikutan hal-hal yang bersifat negatif, bersifat merusak, dan bersifat sesat atau menyimpang atau bisa menimbulkan perpecahan dan disintegrasi bangsa. Kita dalam bertindak dan berbuat dalam segala hal juga tidak boleh sembrono, tidak boleh serampangan, tidak boleh grusa-grusu, tidak boleh memiliki pertimbangan yang sempit, dan tidak boleh merugikan atau mendzalimi orang lain. Kita juga tidak boleh memvonis orang lain seenaknya tanpa ilmu yang dalam dan tanpa pemahaman yang mendalam. Dalam bermasyarakat pun kita tidak boleh ikut-ikutan narkoba, minum-minuman keras, atau mengikuti gaya hidup anak muda jaman sekarang seperti seks bebas sebebas-bebasnya atas nama cinta dan atas nama suka sama suka dan lain-lain. Misalnya ikut-ikutan seks bebas justru tertular HIV/AIDS dan sangat bisa menularkan pada orang lain yang tida berdosa. Misalnya dengan seks bebas maka akan hamil di luar nikah, dan jika melakukan aborsi juga akan menambah dosa besar yang bertumpuk-tumpuk. Aborsi yang tidak aman pun akan menimbulkan potensi besar untuk terkena penyakit kanker rahim dikemudian hari. Banyak sekali kasus-kasus di lapangan dimana ia terkena kanker rahim, karena dulu memang pernah melakukan aborsi. Orang yang suka minum-minuman keras pun apalagi sampai DIOPLOS maka bisa menyebabkan kematian seketika karena zat yang dikandungnya merusak secara kejam organ-organ tubuh manusia. Mati pun dalam keadaan tidak baik. Siksa kubur pun menanti, dan ujungnya di alam akhirat akan masuk neraka. Filosofis jawa ini bagi penulis juga sangat luhur, memiliki makna yang dalam, dan sudah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dan bagi penulis adalah BAIK hukumnya dan sah-sah saja nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Masih banyak sekali contoh-contoh di lapangan akan filosofis jawa di atas. Intinya adalah bahwa hidup itu harus mulia, harus berpikir dahulu secara matang sebelum berbuat, dan mendalami segala sesuatunya terlebih dahulu sebelum berbuat dan bertindak seenaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar