Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :
ASHTER
Selasa, 26 April 2016
Selasa, 12 April 2016
pepacu jawa
Dedalane guna klawan sekti
Kudu andhap asor
Wani ngalah luhur wekasane
Tumungkula lamun den dukani
Bapang den singkiri
Ana catur mungkur
Kudu andhap asor
Wani ngalah luhur wekasane
Tumungkula lamun den dukani
Bapang den singkiri
Ana catur mungkur
Selasa, 05 April 2016
klurok tanpo bolo
Nglurug tanpo bolo : Mendatangi tanpa bantuan >>> artinya "berani menghadapi siapapun, permasalahan apapun tanpa mengharapkan bala bantuan dari orang lain" Semua disandarkan pada kemampuan diri sendiri, perwujudan dari sikap gentleman sejati!
Menang tanpo ngasorake : Menang tanpa menghinakan >>> artinya "menempuh kemenangan dengan cara elegan, tanpa harus mempermalukan lawan yang dikalahkan" Menang dengan berjiwa besar menjadikan si kalah tetap bisa menegakkan kepalanya tanpa harus diselimuti nista dan hinadina!
Kalo boleh direwind, dahulu kala di jazirah arab, ada sesosok manusia buta huruf tapi sangat2 cerdas dan amanah yang bisa dijadikan contoh nyata bagaimana "nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngasorake" dilaksanakan. Iya, benar... peristiwa "fathul makkah"! Dimana kabah bisa diambil alih oleh kaum muslimin tanpa harus berdarah-darah, dengan cara sangat mulia dan elegan, bahkan pimpinan jahiliyah pun bisa begitu terpesona dan akhirnya merendahkan diri dan hati untuk bergabung bersamanya.
Masihkan falsafah hebat seperti itu kita jumpai dalam kehidupan keseharian kita kawan?
Jujur....sangat jarang kita temuin lagi seorang juara yang pemberani nan elegan.
Semuanya terasa begitu bangga jika mampu mengolok2 rival...
begitu bahagia jika aib kompetitor tersebar luas menjadi bahan obrolan di setiap sudut jalan..
Mungkin falsafah "sudah jatuh tertimpa tangga" adalah yang paling laris manis menggambarkan pihak yang kalah bersaing dalam kehidupan sekarang ini...
Langganan:
Komentar (Atom)
